Kali ini
Oprek Bareng akan membahas tentang perbedaan legacy dan uefi di dalam bios beserta pengertiannya, Bila kita ambil pengertian dari etimologinya, maka hardware berarti perangkat keras, software berarti perangkat lunak, dan firmware adalah perangkat tetap. Dari bentuk dan kegunaan sebenarnya terdapat kesamaan antara firmware dan software, yaitu sama-sama perangkat lunak.
Namun bedanya adalah firmware melekat atau menetap pada perangkat keras yang berkaitan dengannya, itulah mengapa kita bisa menyebutnya dengan perangkat tetap. Lebih mudahnya mungkin kita bisa mengartikan firmware sebagai perangkat lunak untuk perangkat keras, atau software untuk hardware.
Untuk sistem mesin cuci, sistem remote control dan sistem kalkulator adalah contoh dari firmware. Sedangkan contoh firmware pada komponen komputer adalah sistem BIOS dan UEFI. Perangkat BIOS ini juga dikenal dengan istilah Legacy Mode, karena memang BIOS ini merupakan firmware pertama yang digunakan untuk komputer desktop dan dikenalkan pada tahun 1975 oleh IBM.
BIOS yang merupakan singkatan dari (Basic Input/Output System) ini merupakan sebuah interface yang menghubungkan antara hardware komputer dan sistem operasi. Tanpa adanya BIOS maka kita tidak bisa memasang sistem operasi pada komputer kita dan tentunya komputer kita tidak akan bisa digunakan. Itulah salah satu contoh betapa pentingnya peran firmware bagi peralatan kita. Selain itu BIOS juga berfungsi untuk mengecek kesiapan hardware, mengatur media penyimpanan, mengatur waktu pada sistem dan juga menentukan booting dari sistem operasi.
Pengertian UEFI Mode
Seiring berjalannya waktu tentu saja terjadi perkembangan dalam segala hal. Dulu saat kita kecil mungkin kita sudah sangat senang bisa memainkan PlayStation, namun saat ini PlayStation sudah sangat jarang ditemukan karena telah digantikan oleh PlayStation 2, PlayStation 3, dan sekarang sudah berada pada generasi PlayStation 4. Hal ini juga berlaku pada alat elektronik dan berbagai perangkat lainnya. Begitu juga dengan firmwareyang selama ini kita gunakan.
BIOS telah hadir dalam waktu yang sangat lama dan bisa dibilang cukup jadul, bahkan komputer berbasis MS-DOS di tahun 1980-an memakai BIOS ini. Meskipun BIOS telah berubah dan berkembang dalam hal konfigurasi yang lebih mudah tetapi perkembangan mereka itu tidak secepat perkembangan teknologi lainnya. Ada beberapa batasan pada sistem Perangkat BIOS lama yang kita sebut Mode Legacy, beberapa di antaranya adalah BIOS hanya dapat boot pada drive berukuran kurang dari 2,1 TB, BIOS harus dijalankan pada prosesor 16-bit, dan BIOS hanya menyediakan ruang 1MB untuk proses eksekusi.
Para pengusaha di bidang komputer mulai bergerak untuk mencari atau membuat penerus dari BIOS ini. Intel memulai pengerjaan proyek yang disebut EFI atau Extensible Firmware Interface pada tahun 1998. Perusahaan Apple juga ikut memakai EFI ketika menggunakan arsitektur Intel pada MAC di tahun 2006, tetapi perusahaan manufaktur lainnya masih belum ikut serta.
Pada tahun 2007, perusahaan Intel, AMD, Microsoft dan produsen IT lainnya sepakat untuk menggunakan firmware EFI baru dan disebut UEFI, kependekan dari (Unified Expandable Firmware Interface Firmware) UEFI ini tidak hanya dilindungi oleh Intel tetapi dikelola oleh forum khusus. UEFI telah dikenalkan ke Windows sejak versi Vista dan Windows 7. Dan saat ini semua komputer yang dijual oleh perusahaan manapun pasti memakai firmware UEFI ini, tidak lagi menggunakan sistem BIOS yang lama, walaupun tetap saja ada orang yang menyebut UEFI ini sebagai sistem BIOS.
Jika kita membahas Pengertian UEFI, tentu saja, sama dengan makna BIOS, khususnya sebagai firmware atau antarmuka antara sistem operasi dan perangkat keras di komputer. Tidak ada perbedaan dalam hal definisi karena UEFI sebenarnya sama dengan BIOS, tetapi UEFI adalah penerus BIOS yang telah dikembangkan untuk menyesuaikan teknologi yang ada sehingga dapat mengatasi keterbatasan yang dimiliki BIOS sebelumnya.
Perbedaan UEFI dan Legacy Mode
Sebagaimana dijelaskan, UEFI adalah penerus dan pengganti sistem BIOS atau Legacy Mode. Secara langsung kita tidak bisa menukar sistem BIOS yang kita miliki dengan UEFI, tetapi kita harus mengganti hardware lama kita dengan hardware baru yang telah mendukung sistem UEFI.
Kita tidak perlu khawatir jika merasa sulit beradaptasi dengan tampilan sistem yang baru, karena UEFI juga menyediakan emulator BIOS sehingga kita tetap bisa memakai sistem operasi lama kita yang membutuhkan booting dari BIOS. Keunggulan seperti ini biasa disebut dengan Backward Compatibility.
Pada dasarnya, sistem BIOS masih menggunakan tabel partisi MBR atau Master Boot Record, sedangkan UEFI telah memakai GPT atau GUID Partition Table. Maka, perbedaan dari kedua tabel partisi tersebut juga akan terjadi pada kedua firmware yang memakainya. Berikut adalah penjabaran dari perbedaan diantara keduanya.
Batas ukuran maksimum partisi pada MBR yang diperoleh adalah sebesar 2TB, sedangkan GPT dapat mencapai 9TB. MBR hanya dapat memiliki 4 partisi primer, sedangkan GPT dapat memiliki hingga 128 partisi primer. Untuk partisi dalam MBR hanya disimpan dalam 1 bootloader saja, sedangkan GPT mempunyai sistem khusus untuk menyimpan lebih dari satu bootloader.
Perbedaan yang sangat jelas adalah kecepatan startup. Apabilan Perangkat BIOS dapat berlangsung beberapa menit sementara UEFI hanya dalam beberapa detik, ini disebabkan oleh ruang eksekusi yang lebih besar UEFI juga dapat beroperasi dalam mode 32-bit dan 64-bit.
Bahkan UEFI juga memiliki fungsi boot aman yang menjamin keamanan sistem operasi, fungsi jaringan untuk mengkonfigurasi dan mengatasi masalah dari jarak jauh, dan beberapa keuntungan lainnya, seperti visualisasi lebih mudah digunakan, mudah dioperasikan, terprogram, dan satu hal lagi yang membedakan kami adalah bahwa kami dapat memulai BIOS dari UEFI, sementara dari BIOS kami tidak dapat memulai UEFI.